Program SMK Go Global Bukakan Kesempatan Kerja Luar Negeri

Kamis, 13 November 2025 | 10:43:37 WIB
Program SMK Go Global Bukakan Kesempatan Kerja Luar Negeri

JAKARTA - Program SMK Go Global menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat karena menawarkan peluang besar bagi ribuan lulusan SMK untuk bekerja di luar negeri. 

Program ini menargetkan keberangkatan 500.000 lulusan pada akhir 2025, dengan dukungan penuh dari pemerintah melalui Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI).

Inisiatif ini diharapkan tidak hanya memberikan peluang kerja, tetapi juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia agar mampu bersaing secara global.

Latar Belakang Program SMK Go Global

SMK Go Global muncul sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto terkait peluang kerja internasional bagi tenaga kerja terampil Indonesia. Posisi yang ditawarkan bagi lulusan SMK beragam, mulai dari welder, hospitality, caregiver, hingga keahlian lainnya yang banyak dibutuhkan di Jepang, Jerman, dan Turki.

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menjelaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan anggaran Rp 2,1 triliun untuk mendukung program ini. “Dengan jumlah 500.000 orang yang berangkat akhir tahun ini. (Tahun 2026) itu lebih besar lagi,” kata Cak Imin.

Program ini dirancang untuk memastikan lulusan SMK memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri global. Selain keterampilan teknis, para peserta juga diberi kesempatan meningkatkan kompetensi melalui program beasiswa, sehingga mereka dapat bekerja dengan gaji yang layak di luar negeri.

“Lulusan SMK yang memiliki kompetensi dan yang bisa di-upgrade kompetensinya untuk diberikan beasiswa melalui peluang bekerja di luar negeri dengan syarat gaji yang bagus,” ujar Cak Imin.

Dukungan DPR dan Penyesuaian Kurikulum

Tidak hanya pemerintah, DPR juga memberikan dukungan terhadap program ini. Wakil Ketua Komisi X DPR, Lalu Hadrian Irfani, menekankan perlunya penyesuaian kurikulum dan penguatan pendidikan vokasi agar lulusan SMA/SMK siap menghadapi tuntutan kerja internasional.

“Dengan demikian, lulusan SMA dan SMK tidak hanya siap secara teknis, tetapi juga memiliki kemampuan bahasa, etika kerja, dan pemahaman lintas budaya yang dibutuhkan di dunia kerja global,” kata Lalu.

Menurut Lalu, penyesuaian kurikulum ini sangat penting karena persiapan teknis saja tidak cukup. Siswa perlu dibekali kemampuan adaptasi, komunikasi lintas budaya, serta etika kerja agar dapat sukses di pasar kerja internasional.

Beasiswa dan Peningkatan Kompetensi

Selain siswa, guru juga menjadi fokus pengembangan. Lalu menekankan bahwa guru di seluruh daerah perlu mengikuti pelatihan agar standar kualitas pembelajaran merata. Hal ini penting agar lulusan SMK memiliki kompetensi yang sama, terlepas dari lokasi sekolahnya.

“Pelatihan ini jangan hanya bersifat jangka pendek, tetapi harus menjadi bagian dari ekosistem pendidikan menengah kita. Pemerintah daerah, dunia usaha, dan lembaga pelatihan juga perlu dilibatkan agar sinergi ini menghasilkan tenaga kerja berkualitas yang mampu bersaing di luar negeri,” kata Lalu.

Pemerintah juga telah menyiapkan anggaran Rp 12 triliun untuk program beasiswa ini. Beasiswa tersebut tidak hanya ditujukan untuk siswa, tetapi juga mendukung peningkatan kompetensi guru agar lulusan SMK memperoleh pendidikan berkualitas tinggi.

Persiapan Praktis Menuju Kerja Internasional

SMK Go Global tidak hanya fokus pada administrasi dan kebijakan, tetapi juga pada persiapan praktis bagi peserta. Beberapa bentuk pelatihan meliputi:

Pelatihan bahasa asing, agar lulusan mampu berkomunikasi dengan lancar di negara tujuan.

Simulasi budaya kerja, agar lulusan memahami norma dan etika profesional di lingkungan internasional.

Orientasi keselamatan kerja, khususnya bagi lulusan yang bekerja di bidang industri atau teknik.

Pendekatan ini memastikan lulusan tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja baru dan membawa pengalaman positif untuk reputasi Indonesia.

Manfaat Program bagi Pembangunan SDM dan Ekonomi

Program ini memiliki manfaat ganda. Secara individu, lulusan SMK memperoleh pekerjaan dengan gaji yang kompetitif, pengalaman internasional, dan kesempatan mengembangkan karier global. 

Secara makro, program ini membantu meningkatkan kualitas SDM Indonesia, sehingga negara memiliki tenaga kerja terampil yang mampu bersaing di pasar internasional.

Selain itu, keberangkatan tenaga kerja Indonesia dapat membuka peluang aliran devisa melalui remitansi, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam rantai nilai global. 

Program SMK Go Global menjadi bukti nyata integrasi antara pendidikan vokasi dan kebutuhan industri, serta mendorong SDM adaptif yang siap menghadapi tantangan global.

Tujuan Jangka Panjang Program

Cak Imin dan Lalu sama-sama menekankan bahwa tujuan SMK Go Global bukan hanya menyiapkan tenaga kerja untuk bekerja di luar negeri, tetapi juga membentuk generasi muda Indonesia yang kompeten dan berdaya saing. 

Program ini diharapkan mencetak lulusan yang profesional, memiliki reputasi baik, dan mampu membawa nama Indonesia di tingkat internasional.

“Tujuan akhirnya bukan hanya menyiapkan tenaga kerja untuk ke luar negeri, tetapi juga membangun generasi muda Indonesia yang berdaya saing, berkompeten, dan mampu membawa nama baik bangsa di dunia internasional,” ujar Lalu.

Dengan keberangkatan 500.000 lulusan pada 2025 dan lebih banyak pada 2026, pemerintah berharap program ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat kapasitas SDM Indonesia sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan vokasi secara nasional.

SMK Go Global merupakan program strategis yang menyasar 500.000 lulusan SMK untuk bekerja di luar negeri pada akhir 2025. 

Dengan dukungan anggaran pemerintah, penyesuaian kurikulum, peningkatan kompetensi guru, dan beasiswa, program ini menjanjikan lulusan yang siap bekerja secara teknis, adaptif secara budaya, dan profesional di pasar global.

Lebih dari sekadar program tenaga kerja, SMK Go Global menjadi inisiatif penting untuk membangun SDM Indonesia yang kompeten, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan dunia internasional. 

Integrasi antara pendidikan vokasi, pelatihan praktis, dan dukungan legislatif menjadikan program ini sebagai model bagi pengembangan pendidikan dan tenaga kerja berbasis global.

Terkini